Revenge Porn Adalah sebuah tindakan yang menyebarkan, membagi dan mempublikasikan video maupun foto konten seksual atau intim seseorang tanpa persetujuannya. Motifnya selain balas dendam juga ingin mendominasi terhadap korban.

Istilah ini sebenarnya sudah semakin populer di media sosial namun faktanya masih saja banyak yang menjadi korban dengan kasus seperti ini. Seperti hal nya baru-baru ini di Padangsidimpuan adanya beberapa pelajar SMP yang foto intimnya hasil tangkapan layar video call disebar di media sosial, ada juga seorang perempuan dewasa yang mengaku bahwa mantan pacarnya menyebar videonya saat mandi.

Kemarin Senin,16/10 seorang ibu muda juga mengalami hal demikian. Dirinya mengaku foto intimnya saat video call dengan seseorang yang dikenalnya melalui media sosial lalu disebar ke beberapa kanal media sosial. Ini terungkap saat foto tersebut dikirim ke akun whatsapp mertua korban dan juga beberapa kerabat lainnya.

Saat ini sedang dalam penanganan Polres Padangsidimpuan dengan laporan tindak pidana kejahatan informasi dan transaksi elektronik dimana terlapor dijerat Pasal 27 ayat 1 UU Nomor 19 tahun 2016 perubahan atas UU Nomor 11 tahun 2008 tentang Informasi dan Transaksi Elektronik.

Selayaknya saat ini, UU TPKS pun sudah bisa menjerat para pelaku namun penerapannya masih kurang di daerah terkait undang-undang ini karena masih kurangnya sosialisasi ke penegak hukum terkait UU ini.

Selain rasa malu, tidak sedikit juga yang menyudutkan dan menyalahkan korban (victim blamming), mendapat ancaman terus dari pelaku, psikis pun terganggu hingga susah untuk kembali bersosial dengan lingkungan sekitar. Belum lagi proses hukum dengan kasus seperti ini yang membutuhkan penanganan khusus dan lama untuk pembuktiannya. Itu masih sedikit dari sekian banyak dampak yang dialami korban dari revenge porn ini.

Sahabat Burangir!

Sangat penting untuk peran kita dalam mencegah kejahatan ini. Jangan ikut menyebarkan apabila ada foto atau video intim orang lain yang dikirim ke anda. Itu bisa menghentikan penyebaran lebih luas aksi kejahatan tersebut. Jangan menyalahkan korban karena dia semakin tertekan dan dikhawatirkan menimbulkan masalah baru bagi korban.

Untuk mencegah keluarga kita tidak menjadi korban dari kasus kejahatan ini maka penting untuk diberikan pemahaman bagaimana seorang perempuan tidak gampang untuk mengirim ataupun membuat konten intim dengan orang lain karena resikonya yang sangat tidak baik untuk masa depannya.

Mari jaga keluarga kita dari kejahatan revenge porn!