0823 6877 4440 [email protected]

ANAK TUNA GRAHITA JADI KORBAN CABUL DI KOTA PADANGSIDIMPUAN

ANAK TUNA GRAHITA JADI KORBAN CABUL DI KOTA PADANGSIDIMPUAN

Sebut saja namanya Bunga (16), seorang Pelajar kelas 3 di SMP SLB di Padangsidimpuan. Dengan segala keterbatasan yang dimilikinya yakni keterbelakangan intelektual dan juga tak mampu bicara seharusnya membuat semua orang yang melihatnya memberi kasih sayang yang baik dan dukungan penuh. Namun semuanya terbalik pemikirannya bagi seorang pria dewasa inisial EP (45) merupakan tetangganya Bunga sendiri malah melakukan perbuatan bejat yaitu melakukan pemerkosaan terhadap korban.
Kejadiannya pada Jumat (7/7), sekira pukul 03.00 Wib subuh. Abangnya korban bangun berniat membakar anti nyamuk di kamar korban karena rutinitasnya seperti itu tiap malam, dia melihat kamar adiknya terkunci dari dalam dan lampu kamar dimatikan tidak seperti biasanya. Merasa curiga, dia pun naik ke atas kamar adiknya yang tidak berplafon dan betapa kagetnya melihat ada seorang pria yang mencoba bersembunyi di balik tirai jendela kamar adeknya. Secara spontan dia melompat ke dalam dan berteriak untuk membangunkan orangtuanya. Pintu kamar pun dibukanya, ayah dan adiknya pun masuk memergoki dan menahan pria tersebut. Ibu korban memanggil warga setempat, namun pelaku tak bisa ditahan hingga melarikan diri sebelum warga berdatangan. Setelah diperhatikan ternyata pelaku masuk melalui kamar mandi yang ada di kamar korban yang sebagian dindingnya hanya ditutupi seng. Melihat kejadian yang dilakukan kepada korban, pada pagi harinya Ayahnya pun membuat laporan di Polres Padangsidimpuan dan saat ini sedang dalam pengejaran terhadap pelaku.
Orangtua korban mendatangi kantor Burangir pada selasa (18/7) lalu untuk meminta perlindungan hukum untuk korban dan mengawal proses hukum kedepan.
Hari ini (21/7), Tim Burangir mendatangi rumah korban dan melihat kondisinya. Syukurnya, korban tidak mengalami trauma yang cukup lama dan menurut pengakuan orangtuanya korban beberapa hari terakhir sudah mulai riang kembali. Kami hanya bisa berinteraksi sebentar saja dengan korban karena keterbatasan korban dalam berkomunikasi. Dia sempat mengajak kami untuk selfie foto, sambil tersenyum riang.
Setelahnya, kita berkordinasi dengan Kanit PPA Polres Padangsidimpuan yang juga memberi perhatian khusus untuk kasus ini. Walaupun ada sedikit kesulitan karena susahnya berkomunikasi mendapat keterangan korban, tapi berkat bantuan gurunya akhirnya penyidik berhasil mendapatkan keterangannya.
Sahabat Burangir!
Tetap jaga anak-anak kita karena kita tidak tahu pelaku kejahatan ini kapan beraksi. Semoga kasus ini dapat segera terselesaikan sehingga pelaku dapat mendapat hukuman yang setimpal dengan perbuatannya.

Leave a Reply

Open Chat
Silahkan Chat untuk mengetahui informasi tentang LPAP Burangir